Hari Pendidikan
Nasional
Hari Pendidikan Nasional atau di
singkat “HARDIKNAS”, memang sudah tidak asing lagi bagi kita apa lagi
hari ini di rayakan pada tanggal 2 Mei. Tanggal 2 Mei juga hari kelahiran Ki
Hadjar Dewantara pada tahun 1889. Beliau berasal dari lingkungan keraton
Yogyakarta. Beliau dikenal berani menentang kebijakan pendidikan pemerintahan
Belanda yaitu hanya anak-anak kelahiran Belanda atau anak bangsawan saja yang
boleh menerima pendidikan. Karena kritikannya itu beliau di asingkan ke
Belanda, lalu beliau bendirikan sebuah lembaga yang bernama “Taman
Siswa”. Beliau kembali ke Indonesia pada bulan September 1919. Saat
beliau genap berusia 40 tahun menurut hitungan penanggalan Jawa, beliau
mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara. Beliau tidak ingin menggunakan
gelarnya karena beliau ingin dekat dengan msayarakat sekitar.
KI Hajar Dewantara memiliki
sembohyan dalam bahasa Jawa yaitu ng ngarso sung tulodo, ing madyo mangun
karso, tut wuri handayani yang artinya di depan memberi contoh,
di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan. Dalam kabinet pertama beliau diangkat menjadi
Mentri Pendidikan pertama di Indonesia dan pada tahun 1957 beliau mendapat
gelar doktor kehormatan “Doctor Honoris Causa (Dr.H.C.)”, dari Universitas Gadjah Mada atas jasa-jasanya dalam
pendidikan umum beliau juga dijadikan Bapak
Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahiran beliau dijadikan Hari
Pendidikan Nasional. Beliau meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 26 April 1959
dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata.
Biasanya hari Pendidikan Nasional
ini di rayakan dengan melakukan upacara Bendera Merah Putih yaitu bendera
Negara Indonesia dan pidato bertema pendidikan.